Cinta yang abadi

Saya ingin sekali berbagi segala pengalaman hidup saya kepada anda yang mengunjungi blog ini. Mungkin bagi sebagian orang.. Mengunjungi blog yang berisi tentang pengalaman hidup seseorang itu membosankan, tapi kalo dipikir-pikir engga juga. Membaca blog yang berisi pengalaman seseorang merupakan hal yang sangat berguna bagi saya. Kenapa ? karena dengan begitu, saya dapat belajar dari pengalaman orang lain untuk kehidupan saya di masa mendatang. Kali ini saya akan bercerita pengalaman saya tentang mencintai seseorang

Cinta, tak ada satu insan pun yang bisa menghindarinya, termasuk saya. Layaknya seorang remaja yang ingin mengetahui apa itu sebenarnya cinta, saya berkorban apapun demi mencari apa hakikat cinta sebenarnya.

Saya mempunyai 3 mantan kekasih, dan saya ucapkan terima kasih banyak bagi mereka yang telah mengajarkan apa arti cinta dan bagaimana cara mencintai.
Saya mendapat banyak pengalaman tentang Cinta bersama gadis ini, sebut saja A..
Kami menjalani hubungan ini selama 1 Tahun 2 bulan, dan kandas karena kesalahpahaman saya. Dia mengajarkan banyak hal tentang cinta, bahwa cinta itu tak pernah menyakiti, cinta selalu indah, cinta itu butuh sifat saling pengertian, saling memahami antara satu dengan yang lain, cinta tidak bisa dilogika, dan cinta itu menghidupkan, dan cinta mempunyai batasan, dan yang paling penting dia mengajarkan apa arti cinta yang sesungguhnya.
Suatu ketika hubungan kami kandas, dan setelah kejadian itu siang malam saya terus memikirkannya, dan ini terjadi dalam waktu yang cukup lama, sampai akhirnya saya tersadar. Bagaimana bisa saya terus memikirkan seorang anak manusia dan bisa melupakan Tuhan? Bagaimana bisa cinta saya terhadapnya lebih besar daripada cinta saya terhadap Tuhan, sedangkan Dia yang menciptakan saya dan A ?
Malam itu saya merenungi apa yang telah saya lakukan, saya memohon ampun kepada Tuhan karena telah mencintai seorang hamba-Nya lebih dari-Nya. Dan saya berterima kasih betul kepada A, dia telah menyadarkan saya bahwa setiap manusia jatuh cinta itu adalah wajar, namun tetap cinta kita terhadap Tuhan harus selaras, A mengajarkan saya bahwa kekasih yang abadi adalah Tuhan. Terima Kasih saya ucapkan kepada Tuhan yang telah mengirimkan A untuk mengajari saya bagaimana cara mencintai mahkluknya dengan benar, dan memberi tahu apa itu cinta yang abadi.